Variabel random Diskrit

Varibel Random Diskrit seperti berikut ini.

1. Distribusi Bernoulli

Apabila sebuah eksperimen mempunyai dua hasil yang muncul, seperti “sukses” dan “gagal”
dengan masing-masing peluangnya p dan (1 - p), maka kejadian yang diperhatikan baik sukses
maupun gagal akan berdistribusi bernoulli.

Fungsi Peluang Bernoulli
Definisi
Suatu variabel random X dikatakan berdistribusi Bernoulli jika dan hanya jika fungsi peluangnya
berbentuk




Adapun rataan dan varians distribusi Bernoulli dapat dilihat disini

2. Distribusi Binomial

Distribusi binomial merupakan salah satu model distribusi peluang untuk variabel random diskrit.
Kofisien binomial menunjukkan peluang timbulnya gejala yang diharapkan (gejala sukses) dari
sejumlah n kejadian. Model distribusi ini diterapkan pada kasus percobaan Bernoulli dengan ciri
sebagai berikut :
a.Tiap-tiap percobaan hanya memiliki dua kemungkinan hasil, sukses dan gagal.
b.Peluang sukses selalu sama pada setiap percobaan, akan tetapi peluang sukses tidak harus sama
  dengan peluang gagal.
c.Percobaan diulangi sebanyak n kali dan bersifat bebas (hasil percobaan yang satu tidak
  mempengaruhi hasil percobaan yang lain).
Variabel random X dikatakan berdistribusi binomial, jika dan hanya jika fungsi peluangnya
berbentuk



Adapun rataan, varians dan fungsi pembangkit momen distribusi Binomial dapat dilihat disini.


3. Distribusi Geometri

Distribusi geometri diaplikasikan dalam percobaan bernoulli dimana terdapat n percobaan independen
yang memberikan hasil dalam dua kelompok (sukses dan gagal), variabel random geometric mengukur
jumlah percobaan sampai diperoleh sukses yang pertama kali.
Distribusi Geometrik juga berhubungan dengan sebuah deret percobaan Bernoulli, dengan pengecualian
bahwa jumlah percobaan tidak ditentukan, dan bahwa variabel random yang diteliti dilambangkan
dengan X, didefinisikan sebagai jumlah percobaan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil sukses yang
pertama. Jika r = 1 pada distribusi binomial negatif, maka diperoleh distribusi geometrik.
Variabel random diskrit X dikatakan berdistribusi geometri apabila mempunyai fungsi kepadatan
peluang berbentuk






Adapun rataan, varians dan fungsi pembangkit momen distribusi geometri dapat dilihat disini

4. Distribusi Hipergeometri



Adapun rataan, varians dan fungsi pembangkit momen distribusi geometri dapat dilihat disini

Sifat-sifat Variabel Random Diskrit dan Kontinu


Sifat-sifat variabel random diskrit seperti fungsi kepadatan peluang, mean, varians
dan fungsi pembeangkit momen dapat dilihat pada gamabar berikut.


Sifat-sifat variabel random diskrit seperti fungsi kepadatan peluang, mean, varians
dan fungsi pembeangkit momen dapat dilihat pada gamabar berikut.


Analisis Data Kualitatif 

Diposting Oleh: Bakri Mallo


Menurut  Miles, Huberman, dan Saldana, (2014: 31-32), Dalam analisis data kualitatif terdapat tiga aktivitas: (1) data kondensasi, 
2) tampilan data, dan (3) Penarikan kesimpulan/ verifikasi.Penjelasan ketiga aktivitas tersebut adalah sebagai berikut.


(1) Kondensasi Data

Kondensasi data mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstrak, dan / atau mengubah data yang muncul dari catatan lapangan, transkrip wawancara, dokumen, dan bahan empiris lainnya. Dengan kondensasi, membuat data lebih kuat.kondensasi data terjadi terus menerus sepanjang kegiatan penelitian kualitatif.

Bahkan sebelum data benar-benar dikumpulkan, kondensasi data terjadi saat peneliti memutuskan kerangka konseptual, kasus mana, yang menjadi pertanyaan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data mana yang akan dipilih. Seiring dengan pengumpulan data, kondensasi data selanjutnya terjadi: menulis ringkasan, mengkodekan, mengembangkan tema, membuat kategori, dan menulis memo analitik. Proses pengkondensasi / transformasi data berlanjut setelah penelitian lapangan selesai, sampai laporan akhir selesai.

Kondensasi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Ini adalah bagian dari analisis. Keputusan peneliti - yang memasukkan data ke dalam kode dan yang harus ditarik keluar, label kategori mana yang paling baik merangkum sejumlah potongan, yang mana cerita berkembang - adalah semua pilihan analitik. Kondensasi data adalah bentuk analisis yang mempertajam, memilah, memfokuskan, membuang, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan "akhir" dapat ditarik dan diverifikasi.

Dengan kondensasi data, tidak berarti kuantifikasi. Data kualitatif dapat ditransformasikan dengan berbagai cara: melalui seleksi, melalui ringkasan atau parafrase, melalui subsumed dalam pola yang lebih besar, dan seterusnya. Terkadang, mungkin sangat membantu untuk mengubah data menjadi besar (misalnya, analis memutuskan bahwa program yang dilihat memiliki tingkat efektivitas "tinggi" atau "rendah"), namun hal ini tidak selalu diperlukan.



(2) Penyajian Data

Aktivitas analisis yang kedua adalah penyajian data. Secara umum, penyajian adalah kumpulan informasi terkelola dan terorganisir yang memungkinkan pengambilan gambar dan tindakan. Melihat tampilan membantu memahami apa yang sedang terjadi dan melakukan sesuatu, baik menganalisis lebih jauh atau mengambil tindakan berdasarkan pemahaman.Bentuk tampilan data kualitatif yang paling sering di masa lalu telah diperpanjang dan sangat tidak praktis, kurang terstruktur, dan sangat besar. Dengan hanya menggunakan teks tambahan, peneliti mungkin merasa mudah untuk membuat kesimpulan secara cepat tapi tidak berdasar. Manusia tidak terlalu kuat sebagai pengolah sejumlah besar informasi. Teks yang diperluas membebani kemampuan pemrosesan informasi dan memaksa untuk menemukan pola penyederhanaan. Display yang bagus merupakan jalan utama untuk analisis kualitatif yang kuat. Tampilan yang dibahas dan diilustrasikan dalam bentuk matriks, grafik, diagram, dan jaringan. Semua dirancang untuk mengumpulkan informasi yang terorganisasi menjadi bentuk yang mudah diakses dan ringkas sehingga analis dapat melihat apa yang terjadi dan menarik kesimpulan yang benar atau beralih ke langkah analisis selanjutnya yang mungkin disarankan.

Seperti kondensasi data, pembuatan dan penggunaan display tidak terpisah dari analisis-ini. Perancangan menampilkan baris dan kolom matriks untuk data kualitatif dan menentukan data mana, dalam bentuk mana, yang harus dimasukkan ke dalam sel - adalah aktivitas analitik. (Perhatikan bahwa perancangan display juga memiliki implikasi kondensasi data yang jelas.)


(3) Penarikan dan Memeriksa Kesimpulan

Kegiatan analisis ketiga adalah kesimpulan dan verifikasi. Sejak awal pengumpulan data, analis kualitatif menafsirkan apa yang dimaksud dengan mencatat pola, penjelasan, arus kausal, dan proposisi. Peneliti yang kompeten memegang kesimpulan ini dengan enteng, menjaga keterbukaan dan skeptisisme, namun kesimpulannya masih ada, samar pada awalnya, lalu semakin eksplisit dan beralasan. Kesimpulan "Final" mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data selesai, tergantung pada ukuran fokus catatan lapangan; metode pengkodean, penyimpanan, dan pengambilan yang digunakan; dan tenggat waktu yang perlu dipenuhi. Kesimpulan penarikan, menurut kami, hanya setengah dari konfigurasi.

Kesimpulan juga diverifikasi sebagai hasil analis. Verifikasi mungkin sangat singkat atau mungkin secara menyeluruh dan terperinci, dengan argumentasi dan ulasan yang panjang di antara rekan kerja untuk mengembangkan "konsensus intersubjektif" atau dengan upaya ekstensif untuk meniru temuan di kumpulan data lain. Makna yang muncul dari data harus diuji kekokohan, konfirmabilitas dan validitasnya.

METODE PENEMUAN


Kegiatan Ujian Peer teaching PLPG Rayon 125 Untad


METODE PENEMUAN

Oleh; Bakri Mallo.


A. Definisi Metode


Dari Wikipedia bahasa Indonesia,Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang 

berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode 
menyangkut cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu 
yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau 
bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
Metode Pembelajaran adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk membelajarkan siswanya
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Metode Penemuan adalah cara yang ditempuh oleh guru dalam membelajarkan siswanya sehingga dari pembelajaran itu siswa menemukan prinsip umum, konsep, aturan atau rumus dari suatu materi yang dipelajari.

B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Penemuan


Menurut Widdiharto (2004), kelebihan dan kekurangan metode penemuan  terutama metode penemuan terbimbing adalah sebagai berikut :

1.Kelebihan metode penemuan 
  a. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
  b. metode penemuan dapat menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry.
  c. Mendukung kemampuan problem solving siswa.
  d. Memberikan wahana interaksi multi arah yaitu antara siswa dengan siswa, antara siswa 
     dengan guru, antara siswa dengan sumber belajar.
  e. meningkatkan keterampilan siswa berpikir tingkat tinggi.
  d. Materi yang dipelajari dapat bartahan  lama.
2. Kekurangan metode Penemuan:
  a. Proses pembelajaran memerlukan waktu yang cukup lama.
  b. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

C. Penerapan Metode Penemuan dalam Pembelajaran


Salah satu dari model-model instruksional kognitif yang paling berpengaruh dalam pembelajaran adalah 
model belajar  penemuan Jerome Bruner (1966). Selanjutnya  Bruner  memberikan arahan bagaimana peran guru dalam  menerapkan belajar  penemuan pada  siswa, sebagai berikut.
1. Merencanakan  materi   pelajaran  yang  diperlukan  sebagai  dasar   bagi  para 
   siswa  untuk  memecahkan masalah. Guru hendaknya menggunakan sesuatu
   yang sudah  dikenal  oleh siswa, kemudian guru mengemukakan sesuatu yang
   berlawanan, sehingga  terjadi  konflik dengan pengalaman siswa. Akibatnya
   timbullah masalah, yang akan merangsang siswa untuk  menyelidiki masalah
   itu, menyusun hipotesis-hipotesis, dan mencoba  menemukan konsep-konsep
   atau prinsip-prinsip yang mendasari masalah tersebut.
2. Urutan  pengajaran hendaknya menggunakan cara  penyajian  enaktif, ikonik,
   kemudian simbolik karena  perkembangan intelektual siswa diasumsikan
   mengikuti  urutan enaktif, ikonik, kemudian simbolik.
3. Pada saat siswa memecahkan  masalah,  guru  hendaknya berperan  sebagai
   pembimbing atau  tutor. Guru hendaknya tidak  mengungkap terlebih dahulu
   prinsip  atau aturan yang akan dipelajari, guru hendaknya memberikan saran-
   saran jika diperlukan. Sebagai tutor, guru sebaiknya memberikan umpan balik
   pada saat yang tepat untuk perbaikan siswa.
4. Dalam menilai hasil belajar,  bentuk  tes dapat berupa tes objektif atau tes
   essay, karena tujuan-tujuan pembelajaran tidak dirumuskan secara  mendetail.
   Tujuan belajar penemuan adalah mempelajari generalisasi-generalisasi
   dengan menemukan sendiri generalisasi-generalisasi itu.

Matematika Diskrit

Apa itu Matematika Diskrit?

Matematika Diskrit adalah cabang matematika yang mempelajari objek-objek diskrit. Suatu objek disebut diskrit jika terdiri dari sejumlah hingga elemen yang berbeda atau elemen yang tidak bersambungan.

Contoh : Himpunan bilangan bulat.
Himpunan bilangan riil, bukan objek diskrit melainkan objek kontinu.

Materi – materi dalam matematika diskrit : 1. Logika 2. Teori Himpunan 3. Matriks 4. Relasi dan Fungsi 5. Induksi Matematika 6. Algoritma 7. Teori Bilangan Bulat 8. Barisan dan Deret 9. Teori Grup dan Ring 10. Aljabar Boolean 11. Kombinatorial 12. Teori peluang diskrit 13. Fungsi pembangkit dan analisis rekurens 14. Teori Graf 15. Kompleksitas algoritma 16. Teori bahasa dan automata

• Contoh-contoh persoalan matematika diskrit:
 - berapa banyak kemungkinan jumlah password yang dapat dibuat dari 8 karakter?
 - bagaimana nomor ISBN sebuah buku divalidasi?
 - berapa banyak string biner yang panjangnya 8 bit yang mempunyai bit 1 sejumlah ganjil?
 - bagaimana menentukan lintasan terpendek dari satu kota a ke kota b?
 - diberikan dua buah algoritma untuk menyelesaian sebuah persoalan, algoritma mana yang terbaik?
- bagaimana rangkaian logika untuk membuat peraga digital yang disusun oleh 7 buah batang (bar)?
- Dapatkah kita melalui semua jalan di sebuah kompleks perubahan tepat hanya sekali dan kembali lagi ke tempat semula?

Buku Panduan Utama :
Sutji Rochaminah, Bahan Ajar Matematika Diskrit,
Jong Jek Siang, Matematika Diskrit dan Aplikasinya Pada Ilmu Komputer. Penerbit Andi Yogyakarta